Selasa, 06 Oktober 2009

TAK ADA ORANG YANG BETUL-BETUL GAGAL

Orang lain bisa menghentikan anda untuk
sementara, tetapi andalah satu-satunya orang
yang bisa menghentikan diri anda secara permanen.”

Tatkala kita baru saja membuat keputusan,
apapun itu, entah mengapa tiba-tiba saja muncul
banyak hal tak terduga. Ambil contoh dalam
menjalankan usaha. Entah darimana datangnya,
berbagai hambatan dan rintangan datang bertubi-tubi.
Begitulah memang, setiap keputusan akan selalu
diiringi distraction atau hambatan.

Kadang-kadang hambatan itu tidak akan tampak
sebagai hambatan, bahkan bisa jadi ia datang dalam
rupa sebuah peluang. Kalau tidak pandai menanganinya
kita pun terlarut pada “peluang” itu dan akhirnya
nggak jadi menjalankan rencana matang yang sudah
kita tetapkan. Lalu waktu pun berakhir, dan kita
pun menghibur diri atas kegagalan demi kegagalan.

Oleh sebab itu perlu sekali kita memahami bahwa
setiap kita sudah mengambil keputusan, kita harus
tahu bahwa mulai hari itu pekerjaan kita adalah
menyelesaikan masalah, mengatasi hambatan, dan
melanjutkan perjalanan. Kalau ini kita sadari,
jauh lebih enjoy dan tidak kaget. Begitulah
memang sunnatullah-nya, track itu pasti kita lalui.
You are on the right track. Anda berada dalam
jalan normal (lazim).

Sebetulnya tidak ada orang yang betul-betul gagal,
yang ada hanya orang yang terlalu cepat berhenti,
sebelum sampai ke puncak harapan sukses yang ia
cita-citakan. Sebagian besar kisah kegagalan
adalah kisah orang-orang yang menyerah sebelum
waktunya.

Ini memang masalah sikap. SIKAP kita pasti akan
mengiringi TINDAKAN kita. Tetapi jangan lupa,
Sikap adalah sebuah pilihan. Kerapkali sikap
kita merupakan satu-satunya perbedaan antara
sukses dan kegagalan Oleh sebab itu mari kita
terus bertahan untuk memilih sikap “keep going”.
Jalan terus…!

Dalam permainan sepakbola, sekalipun pada babak
pertama kita sudah kalah 6-0 dari lawan, apakah
kita langsung memutuskan, “udah sajalah, kita
kalah, lalu berhenti main.”? Tidak! Sepanjang pluit
panjang belum berbunyi, kita akan terus menggempur
gawang lawan. Seakan-akan tidak peduli dengan yang
sudah terjadi. Kalau kita amat sangat peduli dan
terpengaruh dengan skor pertandingan setengah jalan,
tentu saja semangat main kita langsung mati, dan
akan sering bunuh diri. Perhatikanlah betapa banyak
gol-gol legendaris justru muncul at the last minute,
ya pada menit-menit terakhir. Keyakinan yang kuat
itu betul-betul magic.

Ada satu kisah di sebuah lokasi pertambangan.
Berdasarkan informasi akurat yang diperoleh, Bill
membeli sepetak tanah yang cukup luas yang diperkirakan
di bawah tanah itu terdapat emas yang sangat banyak.
Setelah mendirikan gubuk untuk tinggal mulailah ia
menggali dibantu oleh sahabat dan keluarganya.
Berbulan-bulan, setiap hari ia menggali. Namun
belum juga ada tanda-tanda bahwa disana ada emas.
Akhirnya ia putus asa dan menjual kembali tanah itu
kepada salah seorang sahabatnya dengan harga
sangat murah.

Sahabatnya itu melanjutkan penggalian. Beberapa
hari kemudian, ia menemukan “pintu” kawasan emas
yang luas sekali dengan potensi kandungan emas yang
sangat luar biasa. Kekayaan datang padanya, hanya
beberapa saat setelah Bill berhenti!

Sering kita juga menghadapi kisah yang sama.
Sebagai penjual, kita sering berhenti tatkala
udah 10 orang menolak proposal kita, menolak produk
dan jasa kita. Lalu kita memutuskan bahwa memang
ini tidak mungkin berhasil. Padahal kalau diteruskan
pada orang berikutnya, justru berhasil tanpa
kesulitan berarti.

Tampaknya memang benar, penyakit sukses paling
berbahaya ialah terlalu cepat berhenti, terlalu
mudah menyerah. Jika saja ini berhasil kita atasi ..
kita juga bisa sukses. Untuk urusan apapun yang
kita lakukan.

“Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tak
menyadari betapa dekatnya mereka ke titik sukses
saat mereka memutuskan untuk menyerah.”
(Thomas Alfa Edison)

Sumber : http://pustakanilna.com


Tidak ada komentar: